Di Balik Proses Pengolahan Sampah

Minggu, 17 Oktober 2010

Setiap harinya, setiap orang di dunia selalu menghasilkan sampah. Dengan jumlah penduduk dunia yang mencapai miliyaran jiwa lebih, maka jika dibiarkan sampah-sampah tersebut akan semakin menumpuk dan menggunung dengan cepat, hingga akhirnya seluruh belahan dunia pun menjadi lautan sampah. Untuk mengatasi hal tersebut, maka sampah-sampah yang dihasilkan setiap harinya harus dihilangkan. Namun, yang menjadi permasalahan adalah bagaimana menghilangkan sampah-sampah tersebut?



Selama ini untuk mengatasi penimbunan sampah yang terjadi, kita masih banyak melihat pembakaran sampah di pekarangan rumah tangga. Hal ini terjadi setiap harinya, dan seakan telah menjadi hal yang biasa. Dalam jangka waktu yang pendek, kelihatannya cara-cara ini lebih praktis dan lebih efisien dibandingkan harus menjalankan proses daur ulang yang panjang. Namun dalam jangka waktu panjang, cara-cara seperti ini sebenarnya jauh lebih merugikan bagi berbagai pihak, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak. Asap yang dihasilkan dari pembakaran sampah tersebut dapat menyumbang polusi udara yang besar bagi bumi sehingga mengancam kelangsungan hidup makhluk hidup. Selain itu, zat-zat kimia beracun yang terkandung dalam asap (dioksin dan furan) dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan menyebabkan berbagai efek samping lainnya. Efek samping terhadap binatang di antaranya adalah perubahan sistem hormon, perubahan pertumbuhan janin, menurunkan kapasitas reproduksi, dan penekanan terhadap sistem kekebalan tubuh. Sementara efek sampingnya terhadap manusia adalah perubahan kode keturunan (marker) dari tingkat pertumbuhan awal dari hormon. Pada dosis yang lebih besar bisa mengakibatkan sakit kulit yang serius yang disebut `chloracne.'

Atas berbagai alasan di atas, beberapa orang sudah mulai meninggalkan kebiasaan membakar sampah. Mereka membiarkan sampah diangkut ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara) dan berakhir di TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Namun setelah sampah diangkut ke TPA, permasalahan masih belum berhenti. Selama ini mayoritas TPA mengolah sampah sesuai dengan jenis sampahnya. Untuk sampah nonorganik diolah dan didaur ulang kembali, sementara untuk sampah organik diproses melalui proses komposting selama 4-6 bulan untuk menjadi pupuk kompos yang baik. Dalam proses komposting, terdapat salah satu tahap di mana sampah organik yang telah diolah kemudian ditimbun dalam tanah untuk mengalami proses pembusukan menjadi kompos (land fill). Tahap tersebut ternyata menghasilkan gas metan yang dampaknya pada efek rumah kaca mencapai 3-4 kali gas karbondioksida. Hal ini menjadi sangat merugikan karena dapat menunjang semakin parahnya pemanasan global yang tengah melanda bumi ini.

Untuk mengatasi hal tersebut, manusia mulai mencari cara dengan menciptakan berbagai teknologi terapan. Salah satunya adalah dengan sistem pengolahan sampah terpadu. Dalam proses ini, komposting diaplikasikan melalui proses aerobik. Maksudnya, oksigen dialirkan melalui pipa-pipa ke dalam gundukan kompos. Aerasi paksa yang digunakan berguna mencegah terbentuknya gas metan yang dapat menyebabkan efek rumah kaca yang tinggi di land fill yang bersifat anaerobik. Hal ini dapat menjaga lingkungan menjadi lebih bersih. Fasilitasnya pun berbiaya rendah berkat teknologi terapan sederhana dan dapat menyerap banyak tenaga kerja. Resiko yang ditanggung juga menjadi lebih rendah dan mudah direplikasikan. Di samping itu, pengolahan sampah yang awalnya hanya mencapai 30 ton setiap harinya, sekarang dapat mencapai 60 ton, yang berarti polusi bau pada lingkungan sekitar menjadi jauh lebih berkurang.

Dalam kurun waktu ini, sistem pengolahan sampah terpadu memang seakan menjadi sistem yang mendekati sempurna dan penuh dengan berbagai keunggulan yang diharapkan. Namun tidak menuntut kemungkinan, beberapa tahun yang akan datang, akan ditemukan kelemahan-kelemahan pada sistem ini dan diciptakannya sistem pengolahan sampah baru yang lebih sempurna.

Oleh: Zahrin Haznina Q.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

aaaaaaaaaaa.......


makasi kk, infonya

Akselerasi_Beraksi mengatakan...

Iya sama2..Seneng bisa bantu.. :D

Posting Komentar